PESTA PENYAMBUTAN

// // Leave a Comment

Tiang-tiang cahaya yang hangat menerobos kelopak mataku yang terkatup. Aku mengangkat wajah yang sebelumnya menggandeng setia kaca meja makan. Ternyata, saking asiknya pesta yang diadakan keluargaku semalam, aku jadi ketiduran di dapur. Sambil menguap beberapa kali dan mengucek mataku yang terasa sepat karena baru saja terbangun, aku memperhatikan sekeliling.
Di atas meja, masih ada lebih dari setengah bundaran kue putih bertabur bubuk kayu manis. Aku tersenyum memandanginya. Teringat pesta penyambutan sekaligus perayaan yang dilakukan oleh keluargaku semalam.
Benar-benar menyenangkan bisa merayakan nilai cumlaude ku dengan memakan kue buatan tangan ibuku sendiri.
Sekali lagi, senyum terkembang di bibir tipisku.
Aku hendak beranjak mandi saat ku dengar suara pintu diketuk. Dengan tergesa-gesa,aku membuka pintu.
Seorang wanita tua yang merupakan tetanggaku menyembulkan wajah usai aku membuka pintu. Nenek itu kemudian memelukku secara tiba-tiba. Itu membuatku limbung dan hampir saja jatuh. Aku bertanya-tanya, sebenarnya, ada apa dengan sikapnya itu?
"Semoga kau diberi ketabahan atas kematian ayah,ibu,dan kedua adikmu dua hari yang lalu. Maaf aku tidak memberitahumu saat itu juga karena aku takut berita ini akan merusak acara wisudamu." isaknya sambil masih memelukku.
"Tunggu Nyonya! Apa Nyonya bercanda? Bagaiman bisa Ayah,ibu,Nina,dan John sudah mati dua hari yang lalu? Mereka baru saja membuat pesta perayaan kelulusanku semalam!"

By Qusnul Khoirunnisa Nur Rizqi

0 komentar:

Posting Komentar